Selasa, 20 Desember 2011

Sebuah Rasa dalam Sebatang Eskrim


part 1

1.
Duniaku Dunia Kampus

Pagi berlalu begitu menyejukan, hembusan angin terasa mengikat tubuh, mentari tersenyum dengan sinarnya menyambut datngnya hari di pagi ini.
Di suatu tempat yang mungil dengan cat kuningnya yang selalu terlihat terik seperti matahari di siang hari dan tempelan-tempelan kertas yang berisikan catatan tugas-tugas yang selalu setia menghiasi lapisan dinding kamar, serta sahabat karibnya dari SMA yang selalu setia menemani Falena Reisyani. Di sanalah, Rainbow Greenea tinggal dan menetap.
Di pagi itu Green mulai membuka matanya, melepas boneka putih kecil  empuk yang selalu dipeluknya. Tangannya terasa sangat berat untuk melepas sehelai selimut bermotif polkadot warna-warni yang beratnya pun sepertinya tak sampai berkilo-kilo.
uh....tunduh,ih mani tiris pisan1),cuacanya ga bisa dikompromi banget, mana kuliah pagi,”ujar Green sambil ngucek-ngucek mata. Dan “TIDAKKK!!! Jam gue kecepetan ya?” sambil melihat jam yang menunjukan tepat pukul tujuh.
“ah... aku kesiangan,”lari-lari keliling kamar nyari handuk yang tempatnya tetap menggantung di tempat biasa, nyari peralatan mandi lah, dan yang lebih parah lagi Green terus melihat jam berulang-ulang.
“aduh aku belum mandi belum makan juga, mana dosennya suka datang sebelum jam tujuh lagi,” keluh cewe rantau ini. “huuuaaaa....” Green pun berlari memburu kamar mandi yang biasanya dipenuhi antrian penghuni kost-an lainnya, dan untungnya kali ini sepi. (ya iyalah lagian anak-anak yang lain kan uda pada kuliah).
1)  Uh...ngantuk, aduh dingin banget

                                     ***
 “ah...aku males banget buat bangun dari si empuk ini, lagian kan kuliahnya juga ntar sore.” Satu lagi mahasiswa yang lumayan males, dan selalu berat buat melepaskan badan dari si empuk kasur gulung. Akra. Nama lengkapnya padahal sangat keren, Pangestu Akrama.
Drt..drt.. getar handphone mungil yang sedikit jadul dilengkapi intro dari lagu The Dance Company terdengar mengiringi satu pesan singkat. “aduh, siapa sih? Ganggun tidur aja neeh,” ketus Akra sambil meraba handphone yang ada di karpet bawah. Dan ketika layar uda di depan mata, satu pesan diterima.
Yank, dah bangun?jgn tlat hayo,,jangan ampe tidur lge ya.... ;-)
Satu pesan yang ternyata dari sang adik alias si neng (itu panggilan sayangnya), tapi adiknya ketemu gede aja seeh. “huh..!”celetuk cowo yang hobi memakai jaket ini. Jengkelnya Akra sambil membalas pesan singkat itu.

Iya, uda ko yank...
Ga bakal telat dung,kan kuliahnya juga sore..
Tanpa menjawab pertanyaan terakhir pesanpun dikirimnya, dan Akra pun kembali berkutat dan bersembunyi dibalik selimut yang udah agak lumayan dekil dan si empuk yang lumayanlah standarnya anak kosan.

                                     ***
Suara merdu mengalun dari kamar kuning itu, Green asyik dengan lagunya Sherina. Green pun terbawa suasana dan mulai bernyanyi,
Saat bintang datang
Tampak jelas di awan
Ingin menggapai kejora
Kan ku peluk sungguh
Menghapus luka di diri
Tiada lelahku
menanti dan tunggu
harapan yang dulu kau janjikan
namun sampai kapan ku harus teru begini, kasih..
bila cinta memang harus memilih
katakanlah pasti kepadaku
dia atau daku kasih
dapatkan cintamu
takkan ku ingkari kenyataan yang ada
dan bila kita memang harus berpisah
oh kekasihku
biarkan aku dengan cintaku
dengan jalanku
kan ku ukir manis kenangan kasih kita
namun kapan kasih
ku dapat merenda cinta ini....
Andity “merenda kasih”


How do i live without you... reff dari lagu yang judulnya How Do I pun mengiringi satu pesan yang masuk ke handphone hijaunya yang selalu berkilau. Satu pesan singkat dari Ayu, cewe yang senang menemani sang pacar yang sibuk nyusun skripsi.
Woi Green, dmn??
Kul ga?? Ko blum dateng....  
Masuk akal juga sih pertanyaan itu, RTSnya Green alias Rumah Tinggal Sementara alias kosan deket banget ama kampus, bisa dibilang tetangganya kampus. Mungkin itu juga kali ya yang selalu bikin Green nyalse2) dan beberapa kali berujung dengan keadaan kelas yang sudah dihadiri sang dosen.
Iya,,mau..
Dosennya uda dtg belon???
Bru beres mandi neeh, mana belum makan lagi L
Sending........
Satu balasan pesan singkat dari Green yang dia ketik sambil ribut membereskan buku yang masih ada di luar tas merah merona lengkap dengan hiasan pita perak bergantungkan tiga butir manik-manik hitam yang cukup menonjol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar