Jumat, 30 Desember 2011

Sebuah Rasa dalam Sebatang Eskrim


part 2

1.
Duniaku Dunia Kampus
Dan serangan pun bertambah dan ketukan pintu kamar pun datang bertubi-tubi. Tok...tok...tok...bunyi pintu pun
2) nyantai
 
semakin terdengar dengan jelas, dan pada saat Green membuka pintu...
“Green...bukannya hari ini kuliah jam tujuh ya????ko belum berangkat? Bangun jam berapa tadi?”Arne pun mulai melontarkan serangannya.
Green menghela nafas untuk menjawab pertanyaan serangan itu....
“iya ni Ar, aku kesiangan, ni baru selese pake baju mau makan dulu ya..” ujar Green yang langsung mengambil piring, membuka rice cooker mungil, dan...
“aduh,,mampus nasinya abis, aku lupa masak nasi” keluh Green.
“Arne..!!! kamu masak nasi ngga? Aku lupa, nasiku abis” teriak Green yang hampir bikin dunia bergoncang.
“iya ada, ambil aja, nasinya ada di kamar” teriak Arne dari dalam kamar mandi.
Acara makan selesai dengan penuh kenikmatan nasi putih yang ditutupi abon yang berasal dari ikan mujaer membuat Green terlena seketika. Green pun mengunci pintu,berlari-lari, dan ketika berada ditengah-tengah jalan di depan kampus, getaran dari handphone pun dirasakan Green. Satu pesan singkat masuk dan kali ini datang dari Purbarani Ayu Anata alias Ayu yang membuat Green cukup kaget.
Green kamu msh di kosan ga??
aku kesana ya, dosennya ga dateng cuma ngasih tugas... :-p
nb : ga usah bales ya, ni handphone sekarat, lg ga ada kiriman pulsa
Langkah Green terhenti, mentari pun langsung menciut, meredup, hembusan angin seakan terhenti, karena kalah dengan panas tubuh Green yang terbakar kekesalan, dengan berat hati dia membalasan pesan itu.
Si Putih : sabar green, ini suatu pertanda buat kamu agar kamu tidak berleha-leha dengan waktu,
Si hitam    : waduh green tu dosen ngeselin banget, bilang dulu kalu ga bakalan masuk teh, jadi kan tadi bisa tidur lagi..
Apa Yu? Aku di tengah-tengah antara kosan ma kampus :-p
Kaki Green tak beranjak sedikitpun , begitu pula kepalanya yang sejak tadi tak pernah tegak, terus menekuk.
“woi Green lagi ngapain? Mana yang lain?” sapa Bineka Arditama temen cowonya Green yang memang pendiam dan paling ga tega kalau liat perempuan yang dia sayangi ngomel sambil nangis.
“hhh...Tama?! sejak kapan?” ujar Green dengan lemas dan agak terkejut.
“sejak tadi ayankku sayang,,knapa sendirian berdiri?” gombalan khas Tama.
“oh.... tadinya mau kuliah..”
“terus???” potong Tama.
“bentar ya, yang sabar dengernya,”
Sambil menghela nafas.
“tadinya mau kuliah, tapi pas sampai di sini, aku dapat sms dari Ayu, dan bilang kalo dosennya ga datang, ga gondok gimana, udah buru-buru lari eh malah ga ada kuliah” emosi Green mulai menaik.
“kamu kesiangan lagi ya?” ledek Tama sambil mengambil tas merah Green yang kelihatannya memang berat.
“iya emang kenapa?? Kamu juga suka kaya gitu kan...” balas Green dengan muka yang memerah jengkel tapi drastis berubah jadi tersenyum dengan penuh ledekan.
Mengakhiri topik pertengkaran mereka yang penuh ledekan dan sedikit rayuan gombal Tama mulai mengakhirinya.
“makan yu?? Laper neeh, blum sarapan yank,” rayu Tama.
“aku udah, memangnya kamu belum sarapan dari rumah?” tanya Green.
“yauda temenin aku aja yuk!!” paksa Tama.
“belom Greenku yang manis, tadi buru-buru” lanjut Tama.
Wajah Green mulai memperlihatkan kebingungan. Alisnya berkerut, bibir mungilnya tersenyum kaku.
“ku pikir hari ini kuliah jam tujuh, eh pas sampe kampus kelasnya kosong, dan pas aku nanya Farei, dia bilang hari ini ga ada kuliah, jadwalnya ngga jadi dipindah ke pagi ini,” jelas Tama secara rinci yang membuat Green ternganga bengong dan membuat matanya hampir tak berkedip.
“parah kan??” kata Tama dengan wajah agak menunduk.
“lha terus ko tadi pagi pas aku bangun Farei udah ngilang dari kasur mungilnya? di kirain kuliah, mana ngga ngebangunin lagi”,Green merasa amat sangat gondok sekaligus bingung. Hatinya terus menerawang, Farei kemana ya?? Tuh anak aneh banget, pergi ga bilang-bilang.
“ga tau....ada acara lain kali,” celetuk Tama dengan entengnya tanpa menghiraukan wajah Green yang semakin terlihat panik. Panik apa bingung ya, beda tipis lah, he......
Langkah mereka pun beranjak menuju sebuah warung yang berisi nasi pecel yang sangat enak.

                                     ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar